إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ …
Jama’ah Jumat rokhimakumulloh
Ucapan syukur marilah kita haturkan kepada Allah SWT, Dzat yang telah melimpahkan nikmat karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tersanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, utusan yang membawa rahmat bagi alam semesta.
Melalui mimbar yang mulia ini, khatib berwasiat kepada diri kami pribadi, dan umumnya kepada jama’ah kesemuanya untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah ta’ala. Dengan cara menjalankan perintah-Nya, serta menjahui larangan-Nya. khutbah jumat Corona
Jama’ah Jumat rokhimakumulloh
Suatu hari Rasulullah SAW didatangi seorang Badui dengan membawa unta. Saat sampai di depan masjid Nabawi, unta tersebut dibiarkan begitu saja dan tidak diikat. Melihat perilaku orang Badui tersebut, Nabi kemudian memintanya untuk mengikat untanya terlebih dahulu.
Bukan malah mematuhi ucapan Nabi, si Badui itu kemudian menjawab, “Aku sudah bertawakkal kepada Allah SWT, wahai Nabi.”
Mendengar pernyataan Badui tersebut, Rasulullah SAW kemudian bersabda,
إِعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ
“Ikatlah dulu untamu itu kemudian baru engkau bertawakal !” (HR. At-Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW kepada Badui tersebut menunjukkan bahwa bertawakkal kepada Allah SWT tidak boleh dengan ‘tangan kosong’ alias tanpa usaha. Rasulullah SAW dalam sabdanya tersebut menekankan bahwa tawakkal tanpa usaha bisa jadi hal yang sia-sia.
Di tengah wabah Corona yang melanda saat ini maka kita harus dapat mengambil pelajaran dari hadist diatas yaitu untuk memaksimalkan ikhtiar.
Ikhtiar kita dalam rangka memerangi virus corona adalah selalu memakai masker, sering cuci tangan dan menghindari kerumunan.
Agama kita memerintahkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan.
Jama’ah Jumat rokhimakumulloh
Ada beberapa hadist yang bisa kita jadikan rujukan dalam rangka menjaga kebersihan diri:
Pertama: Perintah membasuh tangun ketika bangun tidur
Rasulullah Saw bersabda;
“Apabila salah seorang di antara kalian bangun tidur, hendaknya ia menuangkan (air) ke atas tangannya tiga kali sebelum memasukkan (tangannya) ke dalam bejana, karena dia tidak mengetahui di mana tangannya berada (saat tidur).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Saat tidur, terkadang seseorang tak menyadari apa yang disentuhnya, sehingga dianjurkan mencuci tangan dahulu sebelum memasukkan tangannya ke dalam kolam atau wadah berisi air lebih besar.
Begitu pula di masa darurat korona seperti sekarang ini, kita tak bisa melihat bakteri dan virus dengan mata telanjang. Maka sebaiknya kita mencuci tangan sesering mungkin agar terhindar dari virus, bakteri dan kotoran.
Jama’ah Jumat rokhimakumulloh
Kedua: Perintah senantiasa gosok gigi
Menyikat gigi sangat dianjurkan, terlebih sebelum salat. Nabi Saw bersabda:
“Sekiranya tidak memberatkan umatku atau manusia, niscaya aku akan perintahkan kepada mereka untuk bersiwak (menggosok gigi) pada setiap kali hendak salat.” (HR. Bukhari)
Imam Ibnu Hajar mengutip perkataan Ibnu Daqiq menyatakan, hikmah dianjurkan bersiwak setiap hendak salat adalah menyempurnakan kebersihan diri karena kemuliaan ibadah, karena salat adalah wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Jama’ah Jumat rokhimakumulloh
Ketiga: perintah untuk sering mandi
Cara paling efektif membersihkan badan adalah dengan mandi. Dalam Islam bahkan ada mandi wajib dan mandi sunah.
Nabi Saw bersabda;
“Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi meninggikan derajat.” (HR. Muslim)
Jama’ah Jumat rokhimakumulloh
Menjaga kebersihan, selain diniatkan untuk kebaikan diri sendiri, juga agar mendapatkan keridaan dan cinta Allah Swt.
“Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan, Bersih (suci) dan mencintai kebersihan, Mulia dan mencintai kemuliaan, bagus dan mencintai kebagusan, bersihkanlah rumahmu….” (H.R.Tirmidzi dari Saad).
Demikian khutbah jumat pada siang hari ini semoga kita senantiasa menjaga kebersihan sebagai ikhtiar kita untuk menghindari virus corona.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
[mc4wp_form id=”696″]