Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah.
Khutbah Jum’at: 6 Langkah Menuju Berkah Setiap Muslim pasti mendambakan kehidupan yang penuh keberkahan, dalam bahasa Arab barakah, yakni kebaikan yang melimpah (al-khair al-wafir).
Menurut Iman Maghazi al-Syarqawi, hidup penuh berkah itu dapat diaktualisasikan dengan meneladankan enam sikap dan sifat terpuji, yaitu:
PERTAMA, membiasakan SIFAT MALU yang positif.
Malu (al-haya’) adalah kunci keutamaan sebab rasa malu membuat Muslim bersikap hati-hati untuk tidak berbuat maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberi nasihat kepada para sahabatnya.
“Hendaklah kalian merasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya.” Para sahabat menimpali, “Alhamdulillah, kami sudah merasa malu kepada Allah, ya Rasul.” Rasul lalu menyatakan, “Orang yang betul-betul merasa Malu Kepada Allah hendaklah Menjaga Kepala berikut isinya (pikiran positif), Menjaga Perut berikut isinya (makanan dan minuman yang halal dan thayib), dan Mengingat Mati serta musibah. Siapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat, hendaklah meninggalkan perhiasan dunia. Siapa yang sudah melakukan itu semua, berarti telah betul-betul memiliki rasa malu.” (H.R. Tirmidzi).
KEDUA, BERSYUKUR.
Ulama menerangkan syukur merupakan pujian dan pengakuan hamba terhadap nikmat Allah yang disertai rasa cinta dan ketaatan kepada-Nya. (QS Ibrahim [14]: 7).
Memaknai syukur yang lainnya yaitu “Mengunakan nikmat karunia Allah di jalan yang diridlai Allah”.
مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيْلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيْرَ وَمَنْ لَمْ يَشْكُرِ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرِ اللهَ
KETIGA, tutur kata dan komunikasi yang baik (al-kalam al-thayyib).
قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْـرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَآ أَذًى وَاللهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.(Al-Baqarah 263)
Hal ini merupakan kunci terbukanya hati dan pikiran. Komunikasi dan tutur kata yang baik adalah sedekah. Sedekah yang paling ringan dan mudah adalah memberi senyuman kepada sesama.
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلاَتَنْهَرْ
“Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya”. (Q.S. Ad-Dhuha 10)
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِه (صحيح البخاري)
“Orang muslim yang baik adalah yang muslim lainnya aman dari ganguan ucapannya dan tangannya“.
KEEMPAT, BERBAKTI kepada kedua ORANG TUA.
Sikap ini merupakan kunci keridhaan dan kesuksesan hidup. Keridhaan dan doa orang tua merupakan pintu masuk segala kebaikan dan keberkahan hidup. Dalam surat Luqman ayat 14
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali” [Luqman : 14]
KELIMA, menghiasi diri dengan sifat QANAAH (merasa berkecukupan).
Sifat ini merupakan kunci kekayaan. Orang yang bersifat qanaah tidak akan serakah dan egois sehingga ia tidak mudah tergoda oleh kekayaan duniawi. 3 unsur terdapat pada Qanaah (sabar, tidak putus asa, optimis)
KEENAM, KONSISTEN dan TEGUH PENDIRIAN (al-mudawamah wa al-istiqamah) dalam berdoa.
Doa adalah kunci segala kebaikan dan ketenteraman jiwa. Doa adalah kekuatan dan energi spiritual hamba kepada Allah. Dengan doa, seorang Muslim mengembalikan segala persoalan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Kunci semua itu adalah aktualisasi iman, ilmu, amal, dan takwa sebagai modal spiritual dan kendaraan keberkahan hidup. Jika keduanya diaktualisasikan dengan baik, niscaya janji Allah pasti akan dipenuhi.
Demikian khotbah jumat yang dapat khotib sampikan pada siang hari ini, Semoga Allah memberi taufik dan kekuatan kepada kita semua dalam upaya menuju ketaqwaan dan ketaatan padaNya. Amin.