Toxic Friends Teman atau sahabat adalah mereka yang ada bukan hanya saat senang, tapi juga disaat susah. Kamu pasti setuju dengan kalimat ini kan? Sayangnya menemukan seorang sahabat bukanlah pekerjaan mudah. Kita boleh saja memiliki satu, dua, sepuluh, bahkan seratus teman tapi percaya deh tidak akan ada satu pun dari seratus teman itu yang bisa menggantikan peran seorang sahabat.
Bahkan tidak jarang kita harus berhadapan dengan toxic friend(teman yang meracuni, teman yang merusak. Mereka yang mengaku teman tapi tidak pernah bersikap layaknya seorang teman sejati. Masalahnya adalah memang tidak mudah membedakan mana yang benar-benar teman sejati dan mana yang pura-pura.
Dalam pertemanan, tentunya kita memiliki harapan bahwa teman kita tersebut bisa menjadi teman curhat dan mampu memberikan pengaruh positif tentunya. Namun ada kalanya para “toxic friend” ini malah memberi pengaruh buruk. Alih-alih mengajak kita kepada kebaikan, ia malah membuat kehidupan semakin runyam.
Misalkan saja, ia selalu menjadi penghambat saat kita akan melakukan kebaikan. Sering membuat masalah atau menjadikan masalah yang sudah ada semakin runyam. Menyita waktu dan perhatian, selalu ingin menang sendiri, bahkan tidak jarang mereka yang bermuka dua, menjadi hama dan menghancurkan hubungan pertemanan itu sendiri.
Dari sisi agama berteman dengan yang baik itu sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasallam. Nabi Shallallahu alaihi wasallam, mewanti-wanti kepada umatnya, agar lebih panda dalam memilih lingkungan dan memilih teman. Karena teman kita lah yang menentukan baik buruknya kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada lagi yang mengatakan, jika kita ingin mengetahui siapa diri kita sebenarya, maka lihatah siapa yang ada di sekeliling kita. Siapakah teman-teman terdekat kita. Teman-teman paling dekat kitalah yang sangat memberi pengaruh pada pencapaian kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Jika seseorang ingin mengetahui baik buruknya dalam beragama, maka lihatalah dengan siapa ia berteman. Lihatlah dengan siapa ia bergabung? Nabi berpesan, agar mencari teman yang bisa mengantarkan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa taala.
Agama diturunkan oleh Allah kepada manusia berfungsi untuk menuntun setiap sisi kehidupan manusia itu sendiri. Maka sebaik-baiknya manusia adalah ia yang menggunakan agama sebagai tuntunan, tidak terkecuali dalam hal cara mencari teman.
Berikut ini adalah delapan rambu rambu pertemanan yang jika bergaul dengannya maka akan mengakibatkan delapan perkara yang berbeda pula, walaupun ada hal lain yang mempengaruhinya, yaitu kekuatan personal masing masing. Semoga bisa menambah kewaspadaan
- Orang yang bergaul dengan orang yang fakir, akan mengakbatkan timbulnya rasa syukur, maka ia pun ridho atas pemberian Allah
- Orang yang bergaul dengan para wanita, akan mengakibatkan kebodohan dan bertambahnya syahwat
- Orang yang bergaul dengan penguasa, akan bertambah kesombongan dan kekerasan hatinya
- Orang yang bergaul dengan anak-anak, akan bertambanhya senda gurau
- Bergaul dengan orang-orang fsik, maka akan mengakibatkan keberanian untuk beruat dosa dan tidak segera brtobat dari dosanya
- Bergaul dengan para ulama dan orang berilmu, akan bertambah ilmunya dan senantiasa memelihara diri dari perbuatan dosa.
- Orang yang bergaul dengan orang yang kaya, maka akan mengakibatkan ia mencintai kehidupan dunia
- Bergaul dengan orang-orang salih, maka ia akan bertambah kecintaannya kepada ketaatan.
Demikian pedoman agama yang mengatur bagaimana berteman dengan teman yang baik. Teman yang baik bisa mengantarkan kita untuk mendapatkan ridho Allah bahkan bisa menjadi penolong kita di yaumil kiamah kelak.