Mencegah Kekerasan pada Anak Selama Pandemi Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada kesehatan. Hal lain juga ikut terkena imbasnya, seperti halnya yang dialami anak-anak pada usia sekolah.
Selain tak bisa mengikuti pembelajaran langsung di bangku sekolah, mereka hanya bisa melakukan semua aktivitas dan pembelaran di rumah..
Baca Juga :
Perubahan rutinitas dengan diberlakukannya PJJ atau pembelajaran daring ini membuat mereka rentan mendapatkan kekerasan, baik kekerasan fisik ataupun verbal.
Perubahan drastis yang terjadi pada rutinitas sehari-hari ini tidak jarang menyebabkan konflik antar anggota keluarga akibat timbulnya rasa bosan, jenuh, dan penat yang dialami.
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya kekerasan di rumah selama pandemi adalah faktor ekonomi dan kurangnya pengetahuan orangtua tentang pola asuh.
Selain kekerasan fisik juga sering kita dapati kekerasan verbal karena emosi orang tua yang tidak terkendali.
Padahal harus di mengerti oleh semua orang tua bahwa dampak atau akibat dari kekerasan ini sangatlah besar. Dampak fisik dan psikis yang menjadikan pengalaman buruk buat anak.
Bisa jadi akibatnya jangka panjang. Anak menjadi introvert, kurang percaya diri, sulit berprestasi dan mungkin lebih banyak lagi.
Maka dari itu diperlukan kesadaran, wawasan dan pengetahuan bagi para orang tua dalam memberikan pola asuh selama pandemi ini.
Karena anak adalah investasi yang paling berharga bagi orang tua. Semoga kita semua menjadi orang tua yang bijaksana dalam membersamai tumbuh kembang anak.